Sandiaga Uno Disambut Adat Melayu Saat Pulang Kampung
Sandiaga Uno Disambut Adat Melayu Saat Pulang Kampung. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno datang ke
Pekanbaru, Riau, Selasa (4/9). Kedatangannya itu disebut pulang kampung
karena ia lahir di tanah Melayu ini.
Tiba di kampung halamannya, Sandi yang merupakan Calon Wakil Presiden ini menjalani prosesi adat Melayu. Ia disambut dengan tepuk tepung tawar. Sebelum menjalani tradisi adat itu, Sandi mengunjungi tokoh adat dan melaksanakan Salat Asar berjamaah.
Baju itu berwarna merah dengan motif warna kuning. Ia juga mengenakan kain songket dan tanjak yang senada dengan warna bajunya. Saat diarak-arak, Sandi dikawal ketat oleh petugas keamanan dari lembaga adat.
Setibanya di halaman LAMR, Sandi disambut dengan pencak silat. Kemudian ia dipersilahkan memasuki ruangan utama di gedung itu. Di dalam ruangan, Sandi duduk di peterakne atau pelaminan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Alquran dan berdoa. Selanjutnya penyampaian sambutan oleh Ketua LAMR, Datuk Seri Syahril Abu Bakar.
Dalam kata sambutannya, Datuk Syahril mengatakan proses tepuk tepung tawar ini merupakan acara resmi adat, bukan acara yang berbau politik
Di acara ini, hadir berbagai tamu undangan kelompok masyarakat adat
yang ada di Riau, paguyuban dan forkopimda. Selain itu, juga ada tokoh
nasional seperti, Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani, anggota DPR RI
Nurzahedi atau Eddy Tanjung, Sayed Abubakar A Assegaf.
Setelah itu, Sandi di tepuk tepung tawari oleh para pemuka adat dan tokoh yang hadir. Tepuk tepung tawar itu dimulai dengan mengambil sejemput beras kunyit, beras putih dan beretih lalu ditaburkan melewati atas kepala, kebahu kanan dan kiri. Sembari melakukan tepuk tepung tawar, dilafalkan salawat nabi.
Tiba di kampung halamannya, Sandi yang merupakan Calon Wakil Presiden ini menjalani prosesi adat Melayu. Ia disambut dengan tepuk tepung tawar. Sebelum menjalani tradisi adat itu, Sandi mengunjungi tokoh adat dan melaksanakan Salat Asar berjamaah.
Baju itu berwarna merah dengan motif warna kuning. Ia juga mengenakan kain songket dan tanjak yang senada dengan warna bajunya. Saat diarak-arak, Sandi dikawal ketat oleh petugas keamanan dari lembaga adat.
Setibanya di halaman LAMR, Sandi disambut dengan pencak silat. Kemudian ia dipersilahkan memasuki ruangan utama di gedung itu. Di dalam ruangan, Sandi duduk di peterakne atau pelaminan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Alquran dan berdoa. Selanjutnya penyampaian sambutan oleh Ketua LAMR, Datuk Seri Syahril Abu Bakar.
Dalam kata sambutannya, Datuk Syahril mengatakan proses tepuk tepung tawar ini merupakan acara resmi adat, bukan acara yang berbau politik
“Kalau ada pertanyaan dari sembarang orang ini murni acara adat.
Kalau ada yang mengatakan berdampak politik, silahkan saja,” kata dia.
Setelah itu, Sandi di tepuk tepung tawari oleh para pemuka adat dan tokoh yang hadir. Tepuk tepung tawar itu dimulai dengan mengambil sejemput beras kunyit, beras putih dan beretih lalu ditaburkan melewati atas kepala, kebahu kanan dan kiri. Sembari melakukan tepuk tepung tawar, dilafalkan salawat nabi.
Comments
Post a Comment