Penyaluran Kredit Perbankan Naik 11%

Penyaluran Kredit Perbankan Naik 11%
Penyaluran Kredit Perbankan Naik 11% Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Juli 2018 tecatat Rp4.989,8 triliun atau tumbuh 11,0% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini membaik dibandingkan Juni 2018 sebesar 10,5% yoy. Peningkatan penyaluran kredit terjadi pada debitur korporasi maupun debitur perorangan dengan pangsa masing-masing 49,7% dan 46,1% dari total kredit.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 12,7% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,1% (yoy). Sementara itu, kredit untuk debitur perseorangan tumbuh 9,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,9% (yoy).

“Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada seluruh jenis penggunaannya,” ujar Agusman di Jakarta, Senin (3/9/2018).

Tercatat, Kredit investasi (KI) tumbuh meningkat dari 9,4% (yoy) pada Juni 2018 menjadi 9,9% (yoy) terutama terjadi pada sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) yang tumbuh meningkat dari 5,1% (yoy) menjadi 7,2% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan Kl sektor PHR khususnya terjadi pada subsektor perdagangan ekspor minyak biji kelapa sawit mentah di wilayah Sumatra Utara dan Jawa Timur. Sementara peningkatan pertumbuhan KI juga terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dari tumbuh 7,3% (yoy) menjadi 8,0% (yoy), peningkatan tersebut terutama pada Kl yang disalurkan kepada perusahaan subsektor perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara dan Kalimantan Barat.

“Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh meningkat dari 11,0% (yoy) menjadi 11,5% (yoy) terutama disebabkan oleh akselerasi penyaluran KMK pada sektor PHR dan sektor industri pengolahan,” katanya. KMK Sektor PHR tercatat mengalami pertumbuhan menjadi sebesar 9,8% (yoy) dibanding bulan sebelumnya sebesar 9,7%, (yoy).

Menurut Agusman, akselerasi tersebut terutama didorong oleh KMK yang disalurkan untuk perusahaan perdagangan minyak kelapa sawit di Sumatra Utara dan DKI Jakarta. “Peningkatan penyaluran kredit pada komoditi sawit dan turunannya tersebut seiring penerapan program pemerintah Mandatori Biodiesel B20 pada bulan September 2018, dimana biodiesel B20 merupakan perpaduan 80% solar minyak bumi dengan 20% biodiesel yang dihasilkan dari produk pertanian seperti minyak kelapa sawit,” urainya.

Akselerasi pertanian seperti minyak kelapa sawit. Akselerasi pertumbuhan juga didorong oleh KMK yang disalurkan untuk sektor industri pengolahan yang tercatat mengalami kenaikan dari 9,8% (yoy) menjadi 10,1% (yoy) pada Juli 2018, didorong oleh pertumbuhan subsektor industri pupuk di Sumatra Selatan dan Jawa Barat serta subsektor industri kimia dasar di wilayah Banten.

Sementara itu, lanjut dia, kredit konsumsi (KK) tercatat tumbuh meningkat dari 10,6% (yoy) pada Juni 2018 menjadi 11,3% (yoy) yang disebabkan akselerasi KPR, KKB, dan Kredit Multiguna, masing-masing tumbuh sebesar 13,7% (yoy), 12,5% (yoy), dan 13,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13,5% (yoy), 9,5% (yoy), dan 13,3% (yoy).

Akselerasi juga terjadi pada penyaluran kredit properti yang meningkat dari 14,7% (yoy), menjadi 15,1% (yoy), pada seluruh subsektornya yaitu KPR/KPA, kredit konstruksi, dan kredit real estat.

Pertumbuhan kredit KPR/KPA meningkat dari 13,5% (yoy) menjadi 13,7% (yoy) terutama untuk KPR tipe di atas 70 yang berlokasi di DKI Jakarta dan Sumatra Utara. Kredit untuk real estat tumbuh meningkat dari 11,9% (yoy) menjadi 12,5% (yoy) pada bulan laporan khususnya kredit yang disalurkan pada subsektor real estat gedung perbelanjaan (mal/plaza) di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Sementara itu, peningkatan kredit konstruksi pada Juli 2018 sebesar 18,7% (yoy) dari 18,1% (yoy) pada bulan sebelumnya bersumber dari konstruksi perumahan menengah, besar, dan mewah di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Comments

Popular posts from this blog

Evan Dimas Beri Sinyal Untuk Gabung Persebaya

Karena Herpes, Anak Gajah Di Sydney Mati

Menpora Berikan Bonus Untuk Seluruh Atlet Indonesia di Asian Games